Kemungkinan untuk beberapa trader profesional dan beberapa trader baru sebelumnya pernah dengar apakah itu turtle trading.
Salah satunya istilah trading ini cukup berperan sebagai salah satunya taktik trading yang cukup hebat dalam mengantongi keuntungan.
Untuk ketahui apakah itu turtle trading, langkah kerja, kekurangan, management risiko dan beberapa tokoh yang perlu kamu kenali berkenaan turtle trading bisa kamu peroleh dalam tulisan berikut ini.
Yok kita bahas satu demi satu!
Pemahaman Turtle Trading
Turtle Trading ialah sebuah mekanisme trading mekanis yang diperkembangkan oleh Richard Dennis dan William Eckhardt di awal 1980-an. Gagasan dasar dari mekanisme ini ialah jika siapa pun dapat jadi seorang trader yang berhasil sukses bila diberi ketentuan yang terang dan disiplin dalam ikuti ketentuan itu.
Dalam mekanisme Turtle Trading, beberapa trader yang ditempatkan kerja oleh Dennis dan Eckhardt (yang dipanggil "The Turtles") dilatih untuk ikuti rangkaian ketentuan trading yang terinci, terhitung ketentuan keluar dan masuk pasar, pengendalian resiko, dan taktik money manajemen.
Ketentuan trading dalam mekanisme Turtle Trading didasari pada analitis teknikal, dengan memakai beberapa indikator seperti Moving Average, Relative Strength Indeks (RSI), dan Donchian Kanal untuk tentukan kapan masuk atau keluar pasar.
Mekanisme ini mengajari beberapa trader untuk mengurus resiko dengan tentukan tingkat setop loss dan sasaran keuntungan yang terang.
Bagaimana Langkah Kerja Turtle Trading ?
Langkah kerja Turtle Trading didasari pada rangkaian ketentuan trading yang terinci dan disiplin dalam ikuti ketentuan itu. Berikut beberapa langkah langkah kerja Turtle Trading:
- Analisis saham atau pasar yang mempunyai trend yang kuat. The Turtles cari saham atau pasar yang mempunyai trend yang kuat, baik uptrend atau downtrend.
- Tetapkan status masuk pasar. The Turtles memerhatikan kapan harga saham atau pasar melewati tingkat dukungan atau resistance, dan memakai tanda teknikal seperti Moving Average atau Donchian Kanal untuk tentukan status masuk pasar yang akurat.
- Tetapkan tingkat setop loss. Setiap masuk pasar, The Turtles memutuskan tingkat setop loss untuk batasi rugi dalam kasus harga saham atau pasar bergerak menantang status mereka.
- Tetapkan sasaran keuntungan. The Turtles tentukan sasaran keuntungan untuk tentukan kapan mereka akan keluar pasar. Sasaran keuntungan ini umumnya didasari pada rasio resiko-keuntungan, dan kerap kali semakin lebih besar dibanding tingkat setop loss.
- Urus resiko. The Turtles benar-benar memerhatikan pengendalian resiko dan tidak menaruhkan lebih dari 2% dari keseluruhan modal mereka pada satu status trading.
- Turuti ketentuan dengan disiplin. The Turtles benar-benar disiplin dalam ikuti ketentuan trading mereka, dan tidak masuk pasar atau keluar pasar terkecuali sesuai ketentuan yang sudah diputuskan.
Kekurangan Turtle Trading
Walau Turtle Trading bisa hasilkan keuntungan yang stabil pada periode panjang, seperti dengan tiap taktik trading, ada banyak kekurangan yang perlu jadi perhatian, yakni:
- Tidak pas untuk semuanya tipe pasar: Mekanisme Turtle Trading didasari pada analisis pasar dengan trend yang kuat, hingga tidak pas untuk pasar yang condong bergerak sideways atau volatile.
- Ketertinggalan dalam masuk pasar: Mekanisme ini memerlukan verifikasi dari beberapa tanda teknikal saat sebelum masuk pasar, hingga kerap kali akan ketinggal waktu untuk masuk saat harga saham atau pasar mulai bergerak.
- Kebanyakan signal palsu: Beberapa tanda teknikal yang dipakai dalam mekanisme ini kerap memberi signal palsu, yang bisa menyebabkan rugi.
- Tidak fleksibel: Mekanisme Turtle Trading mempunyai ketentuan yang terinci dan kaku, hingga tidak fleksibel dalam hadapi peralihan keadaan pasar.
- Keterikatan pada data bersejarah: Mekanisme ini didasari pada analitis data bersejarah dan pemakaian tanda teknikal, hingga tidak bisa menangani kejadian yang tidak tersangka atau peralihan keadaan pasar yang mencolok.
- Pemakaian tingkat setop loss yang ketat bisa hasilkan rugi yang lebih besar bila harga saham atau pasar bergerak menantang status trader.
Meski begitu, Turtle Trading saat ini masih menjadi satu diantara taktik trading yang populer dan dipakai oleh beberapa trader sampai sekarang ini.
Management Risiko Turtle Trading
Sistem Turtle Trading mengutamakan pada management resiko dan psikologi trading yang bagus. Trader harus disiplin dalam ikuti ketentuan yang sudah ditetapkan dan menghindar emosi saat bertrading.
Trader harus juga sanggup mengontrol resiko, dengan tentukan setop loss dan batasan resiko pada tiap status trading.
Kesuksesan Turtle Trading bisa dibuktikan dalam sejarahnya. Di tahun 1983 sampai 1986, Richard Dennis dan William Eckhardt mengambil satu kelompok trader untuk ikuti konsep Turtle Trading. Barisan ini dikenali sebagai "Turtles". Dalam kurun waktu kurang dari 4 tahun, Turtle sukses hasilkan keuntungan lebih dari $100 juta.
Keberhasilan ini memperlihatkan begitu keutamaan management resiko dan pengaturan emosi dalam trading, dan keefektifan taktik ikuti trend pasar.
Beberapa tokoh Turtle Trading
Richard Dennis dan William Eckhardt ialah dua figur khusus yang meningkatkan sistem Turtle Trading di awal 1980-an. Mereka mengambil satu kelompok trader muda dan tidak eksper untuk mengajari konsep dasar Turtle Trading. Barisan ini dikenali sebagai "Turtles".
Beberapa Turtles yang sukses dan populer diantaranya Jerry Parker, Paul Rabar, dan David Druz.
- Jerry Parker, dikenal juga sebagai "The Prince of the Turtles", sukses hasilkan keuntungan lebih dari $35 juta sepanjang karier tradingnya.
- Paul Rabar dikenal juga sebagai trader Turtle yang berhasil sukses, dia sukses hasilkan keuntungan 30% /tahun sepanjang 18 tahun beruntun.
- David Druz ialah seorang bekas anggota barisan Turtle yang sudah sukses dalam karier tradingnya dan membangun perusahaan hedge fund namanya Druz Trading.
Walau Turtle Trading cukuplah sederhana, mekanisme ini membutuhkan kesabaran dan disiplin agar bisa hasilkan hasil yang stabil.
Hal ini membutuhkan pemakaian tanda teknikal yang pas dan analitis yang jeli pada pasar yang diperjualbelikan.
Mekanisme Turtle Trading sudah jadi populer karena sukses cetak banyak trader sukses, yang dikenali sebagai "Turtle Traders".
Tetapi, bersamaan dengan perkembangan tehnologi dan kompetisi pasar yang makin ketat, mekanisme ini sudah jadi kurang terkenal dan diganti oleh mekanisme trading yang semakin lebih kekinian dan kompleks.
Demikian dan Terima Kasih !