Apa kamu sebelumnya pernah dengar mengenai margin trading dan short selling? Di dunia investasi, ke-2 ini sebagai salah satunya tehnik yang bisa dipakai oleh investor untuk capai keuntungan yang semakin lebih tinggi. Tetapi, cukup banyak juga yang masih bimbang mengenai apakah itu margin trading dan short selling. Dalam artikel berikut, kita akan mengulas pemahaman dari ke-2 hal itu dan langkah kerjanya.
Pemahaman Margin Trading
Margin trading ialah tehnik investasi di mana investor beli saham dengan memakai dana utang dari pialang saham. Dalam masalah ini, investor akan bayar beberapa uang tertentu sebagai margin atau agunan atas saham yang hendak dibeli. Dana utang yang diberi oleh pialang saham ini umumnya dikenali sebagai margin akun atau rekening margin. Margin akun ini mempunyai tingkat bunga yang semakin lebih tinggi dari bunga tabungan biasa, karena resiko yang diambil oleh pialang saham dalam memberi dana utang ke investor.
Replikasi Margin Trading
Dalam margin trading, investor bisa beli saham dengan nilai yang lebih besar dibanding modal yang dipunyai. Misalkan, bila investor mempunyai modal sejumlah Rp10 juta, karena itu dengan margin trading, dia bisa beli saham sebesar Rp20 juta. Tetapi, investor tetap harus bayar bunga atas dana utang yang diberi oleh pialang saham.
Pemahaman Short Selling
Short selling ialah tehnik investasi di mana investor pinjam saham dari pialang saham dan menjualnya dengan keinginan jika harga saham itu akan turun di masa datang. Bila harga saham turun, investor bisa beli lagi saham itu pada harga yang semakin lebih rendah dan mengembalikan ke pialang saham, hingga dia memperoleh keuntungan dari beda nilai jual dan harga membeli.
Replikasi Short Trading
Contoh langkah kerja short selling ialah seperti berikut: seorang investor pinjam 100 helai saham dari pialang saham pada harga Rp1 juta per helai. Investor selanjutnya jual saham itu di pasar pada harga Rp1 juta per helai, hingga dia menghasilkan uang sejumlah Rp100 juta. Beberapa saat selanjutnya, harga saham itu menurun jadi Rp900 ribu per helai. Investor selanjutnya beli lagi 100 helai saham itu pada harga Rp900 ribu per helai atau sebesar Rp90 juta. Investor selanjutnya kembalikan saham itu ke pialang saham, dan memperoleh keuntungan sejumlah Rp10 juta dari beda nilai jual dan harga membeli. Tetapi, short selling mempunyai resiko yang lebih tinggi. Bila harga saham itu tidak turun atau justru naik, investor harus beli kjuga mempunyai resiko yang lebih tinggi. Bila harga saham itu tidak turun atau justru naik, investor harus beli lagi saham itu pada harga yang semakin lebih tinggi, hingga dia alami rugi.
Ringkasan
Margin trading dan short selling sebagai tehnik investasi yang dipakai oleh investor untuk capai keuntungan yang semakin lebih tinggi. Margin trading memungkinkannya investoruntuk beli saham dengan nilai yang lebih besar dibanding modal yang dipunyai, dan short selling memungkinkannya investor untuk mendapat keuntungan dari pengurangan harga saham. Namun, harus diingat jika ke-2 tehnik ini mempunyai resiko yang lebih tinggi. Margin trading bisa menyebabkan investor terserang margin call bila nilai saham yang dibeli turun di bawah margin yang sudah diputuskan. Dalam pada itu, short selling bisa menyebabkan investor terserang rugi bila harga saham yang dipinjamkan rupanya tidak turun, tetapi malah naik. Maka dari itu, saat sebelum memakai tehnik margin trading dan short selling, seharusnya investor pahami lebih dulu resiko yang berkaitan dengan ke-2 tehnik ini. Investor dianjurkan untuk memakai tehnik ini dengan arif dan mempunyai taktik yang masak agar meminimalisir resiko dan mengoptimalkan keuntungan.